Tidak hanya sekedar mengganggu, gigitan nyamuk bisa menyebabkan Anda terserang penyakit seperti malaria, demam berdarah dengue, zika dan lainnya. Inilah alasannya kenapa Centers for Disease Control and Prevention (CDC) sangat menganjurkan Anda menghindari gigitan nyamuk.
Untuk mengatasi masalah tersebut, banyak produsen obat nyamuk yang menawarkan produk-produk terbaiknya dengan beragam konsep, mulai dari obat nyamuk bakar, anti-nyamuk lotion, spray, dan lainnya. Tapi bagaimana dengan Ibu hamil. Bolehkan menggunakan anti-nyamuk?
Syarat Ibu Hamil Gunakan Anti-nyamuk
Ibu hamil pada dasarnya boleh menggunakan anti-nyamuk, tapi dengan beberapa catatan khusus, diantaranya menghindari obat nyamuk bakar yang banyak menghasilkan asap, apalagi jika produk tersebut dibakar di dalam ruangan dengan ventilasi udara yang buruk.
Agar lebih aman, Ibu hamil disarankan untuk menggunakan anti-nyamuk lotion yang menggunakan bahan N-diethyl-m-toluamide, atau yang dikenal dengan nama DEET. Menurut United States Environmental Protection Agency (EPA), bahan ini tergolong aman untuk ibu hamil.
Selain itu, komposisi DEET pada lotion anti-nyamuk umumnya hanya berjumlah sedikit sehingga tidak mematikan nyamuk, melainkan hanya sekedar mengusir dan mencegahnya mendekati Anda. Makanya, anti-nyamuk lotion pun dinilai cukup aman untuk anak diatas 2 tahun.
Lebih lanjut lagi, EPA menyarankan agar Ibu hamil memilih anti-nyamuk yang mengandung DEET tidak lebih dari 10%, dan hindari penggunaan secara berlebihan. Cukup oleskan tipis-tipis di area yang dibutuhkan, seperti tangan, sikut, kaki dan tengkuk.
Selain itu, DEET terbilang aman di kulit. Tapi untuk menghindari resiko kulit kering, gunakan produk anti-nyamuk lotion yang sudah dilengkapi dengan kandungan moisturizer, seperti Soffell.
Gunakan anti-nyamuk dengan bijak. Anda bisa menggunakannya saat akan keluar rumah, atau tempat-tempat yang berpotensi dihuni banyak nyamuk. Sementara untuk penggunaan sehari-hari, Anda bisa menggunakan kelambu saat tidur, dan mengenakan pakaian tertutup saat di luar kamar.
Untuk lebih jelasnya, Anda bisa berkonsultasi dengan dokter atau petugas medis terdekat terkait penggunaan anti-nyamuk bagi Ibu hamil.
Ibu Hamil Lebih ‘Disukai’ Nyamuk
Keluhan Ibu hamil yang kerap diserang nyamuk pada dasarnya bukan hal yang aneh. Entomolog medis dari American Mosquito Control Association, Joseph Conlon, menjelaskan jika ibu hamil lebih banyak mengeluarkan karbon yang disukai nyamuk.
Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan University of Durham, Inggris. Dalam penelitian tersebut diketahui jika karbon dioksida yang dihasilkan ibu hamil berkaitan erat dengan berat badannya yang cenderung tinggi.
Selain produksi karbon dioksida akibat berat badan yang tinggi, Ibu hamil disukai nyamuk karena cenderung melepaskan lebih banyak zat volatil dari kulit. Zat tersebut masuk dalam kategori yang disukai nyamuk dan dapat tercium dari jarak yang cukup jauh.
Dengan melihat fakta-fakta tersebut, sangat penting bagi Ibu hamil untuk memperhatikan kondisi sekitarnya. Jangan sampai nyamuk bisa masuk ke dalam rumah, dan mengganggu waktu istirahat Anda. Di sisi lain, Anda pun wajib bijak dalam penggunaan obat anti-nyamuk.
Referensi:
CDC. Diakses pada 2022. Mosquitoes, Ticks & Other Arthropods
CDC. Diakses pada 2022. Zika Virus – Protect Yourself from Mosquito Bites.
DOI. Diakses pada 2022. Insect Repellants During Pregnancy in the Era of the Zika Virus.
Beyond Pesticides. Diakses pada 2022. The Health Effects of Pesticides Used for Mosquito Control.